Perangkat Alat Uji Pupuk
LATAR BELAKANG
Kesulitan dan kendala yang dihadapi petani di Indonesia
seperti tidak ada habisnya. Mulai dari musim yang kadang tidak bersahabat
sampai kelangkaan pupuk yang cukup memprihatinkan kita semua. Bahkan
akhir-akhir ini impor beras yang jutaan ton lebih membuat lebih terpuruknya
petani kita.
Dan dalam situasi kelangkaan pupuk yang membuat harga pupuk
menjadi hampir tak terjangkau ini, ternyata masih ada orang yang
memanfaatkannya untuk keuntungan pribadi dengan membuat dan mengedarkan pupuk
palsu.
Keadaan ini semakin diperparah oleh
ketidak mampuan petani untuk mendeteksi adanya pupuk palsu yang dibelinya
sebelum hasil panennya telah nyata-nyata gagal total.
Atas
dasar hal-hal diatas itulah maka dikembangkan suatu cara uji pupuk yang
sederhana dari segi peralatan, cara penggunaannya serta harga, namun mampu
mendeteksi kualitas pupuk umumnya serta pupuk palsu khususnya.
Gambar
1. Perangkat Alat Uji Pupuk
PRINSIP KERJA PENGUJIAN
Pada dasarnya cara uji pupuk adalah cara kolorimetri mengacu pada pedoman
Standard Nasional Indonesia yang meliputi jenis-jenis pupuk antara lain: Pupuk
Tripel Phospat, NPK, KCL, Urea, amonium phospat dan lain-lainnya.
Adapun
jenis unsur hara pupuk yang dapat diuji menggunakan alat ini meliputi:
§
Unsur
Nitrogen (N):
Dengan destruksi contoh pupuk menggunakan asam kuat, akan dihasilkan
senyawa garam amonium, kemudian dilakukan pengembangan warna dengan
Nesslerisasi langsung dalam suasana basa dan akan diperoleh kompleks bewarna
kuning dengan ketajaman warna sebanding dengan kandungan Nitrogen dalam contoh.
§
Unsur
Phospor (P)
Kandungan phosfat dalam contoh pupuk dapat ditetapkan
berdasarkan reaksinya dengan Amonium molbdovanadat membentuk kompleks berwarna
kuning dengan ketajaman warna yang sebanding dengan kandungan phosfatnya.
§
Unsur
Kalium (K)
Unsur Khlorida dari KCl dalam pupuk bereaksi dengan senyawa Argentum membentuk senyawa yang
berupa endapan putih bersifat stabil dengan ketajaman warna sebanding dengan
kandungan Kalium dalam contoh.
BAGIAN-BAGIAN
DARI ALAT
Adapun
bagian-bagian dari alat uji pupuk sederhana antara lain:
1.
Tombol ON/OFF
2.
Tuas pengatur nol
3.
Tempat contoh
4.
Tombol pemilih jenis uji
5.
Peraga digital hasil uji
6.
Cek Baterai
SPESIFIKASI ALAT UJI PUPUK
Prinsip analisis : Kolorimetri
Jangka uji : N: 0 –
40 %
P:
0 – 35 %
K:
0 – 25 %
Keluaran : Nilai
absorban dalam peraga digital
Sumber tenaga Batery : 2 X 9 Volt
Dimensi : (5 X 14 X 17) cm
Jumlah contoh
: 0,1 – 0,2 gr
Kemasan : (10 X 30 X 40) cm
Catatan:
·
Harga sudah termasuk pereaksi untuk
100 kali uji
· Garansi 6 bulan
·
Pelatihan dan jaminan ketersediaan
pereaksi
PETUNJUK TEKNIS
1.
Cek
battery
Keterangan:
1. Tutup tempat Battery
2. Tombol merah untuk cek battery
¨ Perhatikan
gambar, lokasi battery berada di samping kiri alat.
¨ Tekan
tombol warna merah sambil diamati kedua lampu disebelah atas kiri alat. Bila
lampu merah menyala berarti battery harus diganti, sebaliknya bila lampu hijau
yang nyala berarti battery masih baik.
¨ Untuk
battery peraga digital, bila sudah waktunya ganti akan terlihat gambar battery
kecil pada kiri bawah layar peraga digital tersebut.
2. Mengganti
battery
Keterangan:
A. Tempat battery
Pada gambar diatas yaitu pada posisi
samping kiri alat terlihat tutup battery
dan bila sekrup dilepas kemudian tutup
ditarik maka akan keluar dua battery dan
langsung bisa diganti dengan battery yang baru.
3.
Atur
angka nol
Keterangan:
A. Tombol atur nol halus
B. Tombol atur nol kasar
Pada dasarnya alat ini sudah diset
nilai nol (menggunakan tombol atur nol). Namun bila terjadi set nilai nol
menggunakan tombol atur nol tidak berhasil maka set nol bisa dibantu dengan
tombol yang berada disamping kanan alat bagian bawah sendiri yang sengaja
dibuat agak tersembunyi karena sangat jarang dipakai.
DAFTAR
KELENGKAPAN ALAT UJI PUPUK/NPK METER
NO
|
NAMA ALAT
|
JUMLAH
|
PENGGUNAAN
|
Tas besar
|
|||
1
|
NPKmeter
|
1
unit
|
Untuk
mengukur kadar unsur N, P dan K
|
2
|
Tutup
tempat contoh
|
1
buah
|
Untuk
menutup contoh dalam NPKmeter
|
3
|
Labu
takar, 50 ml
|
2
buah
|
Untuk
menampung larutan contoh
|
4
|
Gelas
ukur, 10 ml
|
3
buah
|
Untuk
tempat pengembangan warna larutan
|
5
|
Kuvet,
8 ml
|
4
buah
|
Tempat
larutan contoh yang sudah berwarna
|
6
|
Botol
pereaksi 3 Nessler, 30 ml
|
1
buah
|
Larutan
pengembang warna Nitrogen
|
7
|
Botol
pereaksi 3 Amolvan 30 ml
|
2
buah
|
Larutan
pengembang warna phosfor
|
9
|
Botol
pereaksi 2 Argentum
|
1
buah
|
Pengembangan
warna / pengendapan
|
10
|
Botol
pereaksi 4 Soda, 10 ml
|
1
buah
|
Membuat
suasanan basa
|
11
|
Penggerus
porselin
|
1
buah
|
Penggerus
contoh pupuk sampai 80 mesh
|
12
|
Mortar
porselin
|
1
buah
|
Tempat
penghalusnan contoh pupuk
|
13
|
Sendok
penakar contoh, 0,1 gr
|
2
buah
|
Menakar
contoh sampai penuh, lalu diperes
|
14
|
Pipet karet
|
5
buah
|
Untuk
menakar 0 – 10 tetes pereaksi
|
15
|
Pipet
ukur, 1 ml
|
1
buah
|
Untuk
menakar larutan contoh antara 0 – 0,5 ml
|
16
|
Lampu
spiritus
|
1
set
|
Untuk
memanaskan contoh dalam tabung reaksi, diatas lampu spiritus menggunakan
penjepi kayu
|
17
|
Leaflet
NPKmeter
|
1
lembar
|
Sosialisasi
tentang NPKmeter
|
18
|
Petunjuk
kerja uji Phosfat total
|
1
set
|
Pedoman
pemeriksaan phosfat total
|
19
|
Petunjuk
kerja uji Phosfat yang larut dalam asam sitrat
|
1
set
|
Pedoman
pemeriksaan phosfat larut asam sitrat
|
20
|
Petunjuk
kerja uji Nitrogen
|
1
set
|
Pedoman
pemeriksaan unsur nitrogen
|
20
|
Petunjuk
kerja uji Kalium
|
1
set
|
Pedoman
pemeriksaan unsur nitrogen
|
21
|
Kurva
kalibrasi uji Phosfat
|
1
set
|
Kalibrasi
dan perhitungan Phosfat
|
22
|
Kurva
kalibrasi uji Nitrogen
|
1
set
|
Kalibrasi
dan perhitungan Nitrogen
|
22
|
Kurva
kalibrasi uji Kalium
|
1
set
|
Kalibrasi
dan perhitungan Kalium
|
23
|
Daftar
kelengkapan alat NPKmeter
|
1
set
|
Check
list
|
Tas kecil
|
|||
1
|
Tabung
reaksi, 20 ml
|
2
buah
|
Untuk
melarutkan contoh dengan pemanasan
|
2
|
Penjepit
kayu
|
2
buah
|
Untuk
menjepit tabung reaksi saat pemanasan
|
3
|
Botol
Aqua (AMDK)
|
Untuk
melarutkan contoh atau mengencerkan dan mencuci alat gelas.
|
|
4
|
Botol
pereaksi 1 Asitrat
|
500
ml
|
Larutan
asam sitrat 2 % utk melarutkan phosfat
|
5
|
Botol
pereaksi 1 Asnitrat
|
50
ml
|
Untuk
melarutkan unsur phosfat total
|
6
|
Botol
pereaksi 1 Asulsilat
|
250
ml
|
Untuk
melarutkan unsur Nitrogen
|
7
|
Botol
pereaksi 2 Asklorida
|
50
ml
|
Untuk
melarutkan unsur phosfat total
|
8
|
Kantong
plastik pereaksi Asitrat
|
10
x 10 gr
|
Membuat
sendiri larutan asam sitrat 2 % (setiap kantong dilarutkan dalam botol
pereaksi asitrat dan diisi air Aqua sampai penuh)
|
9
|
Kantong
plastik pereaksi 2 Tio
|
20
gr
|
Membantu
melarutan unsur Nitrogen
|
10
|
Adaptor
9 Volt
|
1
buah
|
Untuk
mengganti baterai dengan PLN
|
11
|
Corong
gelas
|
1
buah
|
Memindahkan
larutan kedalam labu takar
|
PROSEDUR
PENETAPAN KANDUNGAN PHOSFOR
YANG LARUT
DALAM ASAM SITRAT
1) TUJUAN : Untuk menetapkan
kadar Fosfor yang larut asam sitrat 2% sebagai P2O5
2) ACUAN : SNI.
02 – 3776 – 1995
3) PROSEDUR :
(a) Prinsip:
Kadar P2O5 ditentukan secara
Kolorimetri, Orto Fosfat yang terlarut
direaksikan dengan Amonium Molibdovanadat membentuk senyawa
kompleks Molibdovanadat Phosphoric acid berwarna kuning.
(b) Pereaksi:
· Pereaksi 1. Asitrat (Larutan Asam Sitrat 2 %).
·
Pereaksi 3 Amolvan (Amonium Molibdovanadat)
· Air Minum Dalam
Kemasan (AMDK)
(c) Peralatan:
-
Sendok penakar
-
Lumpang porselin
-
Labu takar 50 ml
-
Gelas ukur 10 ml
-
Pipet Ukur 1 ml
-
NPK meter
4) CARA
KERJA:
(a) Penyiapan larutan contoh.
Ditakar
satu sendok penuh contoh halus (lolos mesh 80) dan diperes, dimasukkan ke dalam
lumpang, tambahkan sedikit demi sedikit Pereaksi 1 Asitrat sambil digerus, lalu dituangkan kedalam labu ukur 50 ml, dibilas beberapa
kali sampai lumpang bersih.
Ditambahkan
dengan larutan pereaksi 1 Asitrat hingga tanda garis 50 ml, dikocok selama 3 menit. Didiamkan sampai bagian atas jernih
atau disaring dengan kertas saring.
(b) Dengan menggunakan pipet ukur, pipet 0,5 ml larutan contoh ke dalam gelas
ukur 10 ml.
(c) Ditambahkan dengan 5 ml air AMDK, lalu tambahkan 10 tetes pereaksi 3 Amolvan, kemudian encerkan dengan
air AMDK hingga tanda garis (10 ml) dan
dikocok.
(d) Larutan Blanko:
- Teteskan
10 tetes
larutan pereaksi 1 Asitrat ke
dalam gelas ukur 10 ml.
- Ditambahkan
dengan 5 ml air AMDK, lalu tambahkan 10 tetes
pereaksi 3 Amolvan, kemudian ditambahkan dengan air AMDK hingga tanda
garis (10 ml) dan dikocok.
(e) Penggunaan
NPK meter:
(1.) Siapkan kurva kalibrasi phosfor yang larut dalam asam sitrat
(2.) Tombol ON/OFF di ON kan
(3.) Tuangkan larutan blanko kedalam kuvet, kemudian dimasukkan kedalam tempat contoh dan ditutup.
(4.) Tombol Atur NOL diatur sehingga peraga digital menunjukkan
angka 00.0.
(5.) Kuvet blanko diganti dengan kuvet lain yang telah diisi dengan contoh.
(6.) Setelah ditutup, catat angka yang muncul pada peraga
digital.
(7.) Lakukan juga untuk contoh lainnya.
5) PERHITUNGAN:
Kadar
Phosfor yang larut Asam Sitrat 2 %
sebagai
P2O5, (%) ---------àlihat pada kurva kalibrasi
PROSEDUR
PENETAPAN KANDUNGAN PHOSFOR TOTAL
1) TUJUAN : Untuk menetapkan kadar Fosfor total sebagai P2O5
2) ACUAN : SNI. 02 – 2803 – 2000
3) PROSEDUR :
(a) Prinsip:
Kadar P2O5 ditentukan secara
Kolorimetri, Orto Fosfat yang terlarut direaksikan dengan Amonium
Molibdovanadat membentuk senyawa kompleks Molibdovanadat Phosphoric acid
berwarna kuning.
(b) Pereaksi:
-
Pereaksi 1 Asklorida (Asam khlorida)
-
Pereaksi 2 Asnitrat (Asam nitrat)
-
Pereaksi 3 Amolvan (Amonium Molibdovanadat)
-
Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK)
(c) Peralatan :
-
Sendok penakar
-
Lumpang porselin
-
Labu takar 50 ml
-
Gelas ukur 10 ml
-
Pipet Ukur 1 ml
-
NPK meter
4) CARA KERJA:
Penyiapan larutan contoh.
(a) Diambil
satu sendok penakar contoh yang sudah halus (lolos mesh 80), lalu diperes, kemudian dimasukkan kedalam
tabung reaksi, ditambahkan dengan 1 ml
pereaksi 2 asnitrat dan 10 tetes pereaksi 1Asklorida.
(b) Panaskan
diatas lampu spritus hingga timbul asap putih dan hampir kering.
(c) Dinginkan,
lalu masukkan ke dalam labu ukur 50 ml, dibilas dengan air 2 – 3 kali.
(d) Ditambahkan
air AMDK sampai tanda garis 50 dan dikocok sampai merata.
(e) Lalu
dibiarkan sampai larutan menjadi jernih atau disaring dengan kerta saring.
(f) Pipet
0,5 ml larutan contoh ke dalam gelas ukur 10 ml.
(g) Ditambahkan
dengan 5 ml air AMDK, lalu tambahkan 10 tetes
pereaksi 3 Amolvan, kemudian encerkan dengan air AMDK hingga tanda garis (10 ml) dan dikocok.
(h) Larutan
Blanko: Ditambahkan dengan 5 ml air AMDK kedalam gelas ukur 10 ml, lalu
tambahkan 10 tetes pereaksi 3 Amolvan, kemudian ditambahkan dengan air AMDK
hingga tanda garis (10 ml) dan dikocok.
(i) Penggunaan NPK meter:
(1.) Siapkan kurva kalibrasi untuk phosfor total.
(2.) Tombol ON/OFF di ON kan.
(3.) Tuangkan larutan blanko kedalam kuvet, kemudian
dimasukkan kedalam tempat contoh dan
ditutup.
(4.) Tombol Atur NOL diatur sehingga peraga digital
menunjukkan angka 00.0.
(5.) Kuvet blanko diganti dengan kuvet lain yang telah diisi
dengan Contoh.
(6.) Setelah ditutup, catat angka yang muncul pada peraga
digital.
(7.) Lakukan juga untuk contoh lainnya.
5) PERHITUNGAN:
Kadar Phosfor total sebagai P2O5, (%) =
Pembacaan
X faktor = ……… P2O5 (%)
PROSEDUR PENETAPAN
KANDUNGAN NITROGEN TOTAL
1) TUJUAN : Untuk menetapkan
kadar Nitrogen total dalam contoh pupuk
2) ACUAN : SNI. 02 – 2803 – 2000
3) PROSEDUR :
(a) Prinsip:
Nitrogen
dalam contoh dihidrolisis dengan campuran Asam Sulfat asam salisilat membentuk
senyawa Amonium Sulfat Salisilat yang pada suasana basa membentuk kompleks
berwarna kuning sampai kuning tua dengan pereaksi Nessler.
Pereaksi:
- Pereaksi 1 Asulsilat
(Larutan Asam Sulfat – Salisilat)
- Pereaksi 2 TIO (Natrium Tio Sulfat, Na2S2O3.
5 H2O)
- Pereaksi 3 Nessler
- Pereaksi 4 Soda (Larutan
Narium Hidroksida, NaOH 40 %)
- Air AMDK.
(b) Peralatan:
-
Sendok penakar
-
Labu Ukur 50 ml
-
Pipet ukur 1 ml
-
Tabung reaksi
-
Gelas ukur 10 ml
-
Lumpang Porselen
-
4) CARA KERJA:
(a) Diambil
satu sendok penakar contoh yang telah dihaluskan diperes, lalu dimasukkan ke
dalam tabung reaksi.
(b) Tambahkan
5 ml pereaksi 1 Asulsilat digoyang hingga merata dan biarkan semalam.
(c) Esoknya
tambahkan dua butir pereaksi Tio, kemudian dipanaskan pada suhu rendah hingga
gelembung habis. Naikkan suhu selama 30 menit kemudian dibiarkan dingin.
(d) Setelah
dingin, ditambahkan 5 ml air AMDK, dipindahkan ke dalam labu takar 50 ml
(dibilas 2-3 kali), dikocok dan ditambahkan air AMDK lagi sampai tanda garis 50
ml, biarkan sampai larutan jernih. (disebut larutan A)
(e) Ambil 1 ml
larutan A, dimasukkan kedalam gelas ukur 10 ml, ditambahkan air sampai tepat 10
ml. (disebut larutan B)
(f) Ambil
1 ml larutan B, dimasukkan kedalam gelas ukur 10 ml, ditambahkan air sampai 5
ml, lalu ditambahkan satu tetes pereaksi
4 soda dan dikocok.
(g) Ditambahkan
2 tetes pereaksi Nessler, dan ditambahkan air AMDK sampai tanda garis 10 ml kemudian dikocok.
(h) Lakukan
pengerjaan f – h namun tanpa larutan contoh sebagai larutan Blanko.
(i) Penggunaan NPK meter:
(1.) Siapkan kurva kalibrasi Nitrogen.
(2.) Tekan tombol ON/OFF
(3.) Tuangkan larutan blanko kedalam kuvet, kemudian
dimasukkan kedalam tempat contoh dan
ditutup.
(4.) Tombol Atur NOL diatur sehingga peraga digital
menunjukkan angka 00.0.
(5.) Kuvet blanko diganti dengan kuvet lain yang telah diisi dengan contoh.
(6.) Setelah ditutup, catat angka yang muncul pada peraga
digital.
(7.) Lakukan juga untuk contoh lainnya.
5) PERHITUNGAN:
Kadar Nitrogen Total, (%) =
Lihat pada rumus pada kurva kalibrasi
PROSEDUR
PENETAPAN KANDUNGAN KALIUM
1) TUJUAN : Untuk menetapkan kadar Kalium
yang berasal dari KCl
2) ACUAN : SNI. 02 – 3776 – 1995
3) PROSEDUR :
(a) Prinsip:
Kadar
K ditentukan secara Kolorimetri, Kalium
yang terlarut direaksikan dengan pereaksi Ag Nitrat akan membentuk senyawa AgCl
yang berupa endapan putih yang stabil.
(b) Pereaksi:
-
Pereaksi 2 Argentum
-
Air
suling
(c) Peralatan:
-
Sendok penakar
-
Lumpang porseli
-
Labu takar 50 ml
-
Gelas ukur 10 ml
-
Pipet Ukur 1 ml
-
NPK meter
4) CARA KERJA :
(a) Penyiapan larutan contoh.
Ditakar
satu sendok penuh contoh halus (lolos mesh 80) dan diperes, dimasukkan ke dalam
lumpang, tambahkan sedikit demi sedikit air suling sambil digerus, lalu dituangkan kedalam labu ukur 50 ml, dibilas beberapa
kali sampai lumpang bersih.
Ditambahkan
dengan air suling hingga tanda garis 50 ml, dikocok selama 3 menit. Didiamkan sampai bagian atas
jernih.
(b) Dengan menggunakan pipet ukur, pipet 0,5 ml larutan contoh ke dalam gelas
ukur 10 ml.
(c) Ditambahkan dengan 4 tetes
pereaksi Argentum, kemudian encerkan dengan Air suling hingga tanda
garis (10 ml) dan dikocok.
(d) Larutan Blanko:
Ditambahkan dengan 5 ml Air suling,
lalu tambahkan 4 tetes pereaksi
Argentum, kemudian ditambahkan dengan Air suling hingga tanda garis (10 ml) dan
dikocok.
(e) Penggunaan
NPK meter:
(1.) Siapkan kurva kalibrasi Kalium.
(2.) Tekan tombol ON/OFF.
(3.) Tuangkan larutan blanko kedalam kuvet, kemudian
dimasukkan kedalam tempat contoh dan
ditutup.
(4.) Tombol Atur NOL diatur sehingga peraga digital
menunjukkan angka 00.0.
(5.) Kuvet blanko diganti dengan kuvet lain yang telah diisi
dengan contoh.
(6.) Setelah ditutup, catat angka yang muncul pada peraga
digital.
(7.) Lakukan juga untuk contoh lainnya.
6) PERHITUNGAN:
Kadar Kalium K (%) ------à lihat pada kurva kalibrasi
Wynn casino - JT Hub
BalasHapusBooking in 경상남도 출장안마 Las 남원 출장샵 Vegas. Wynn casino. 김천 출장마사지 Address: 1 S. 순천 출장샵 Las Vegas Blvd. 89109 Address: 1 S. Las Vegas Blvd. 의왕 출장샵 89109 Telephone: 702-770-4700.