Kamis, 10 Oktober 2013

BUDIDAYA PALA DAN PENGOLAHANNYA

INFORMASI BUDIDAYA PALA DAN PENGOLAHANNYA


Kata Pengantar 
Brosur ini digunakan dengan maksud membantu para Petani dalammengelola Usahatani Pala. Brosur ini disusun oleh Dinas PerkebunanPropinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya dan penulis menggunakan sebagaibahan sumber untuk kelengkapannya dalam pelatihan petani pala sebagaiinformasi bagaimana peningkatan pascapanen buah pala dan carapengolahan pala.Semoga Brosur yang sederhana ini dapat digunakan sebagai pegangan dandapat menambah khasanah tulisan mengenai Pala.Akhirnya diucapkan terima kasih kami sampaikan pada Dinas PerkebunanPropinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya atas bantuannya. Bagian ProyekInformasi Pertanian Irian Jaya.
PENDAHULUAN
Pala  [Myristica fragrans Houtt] 
merupakan salah satu komoditipertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi, di samping berjenis-jeniskomoditi pertanian eko-nomis lainnya.Menurut pendapat para ahli, pala adalah tanaman asli Indonesia yangberasal dari MALAISE ARCHIPEL yaitu gugusan kepulauan Banda danMaluku. Kemudian menyebar dan berkembang ke pulau-pulau lain yangberada di sekitarnya, bahkan sekarang telah mencapai Aceh, Sulawesi Utaradan Irian Jaya. Sebagai tanaman rempah-rempah, pala dapat menghasilkanminyak etheris dan lemak khusus yang berasal dari biji dan fuli. Biji palamenghasilkan 2 sampai 15 % minyak etheris dan 30 - 40 % lemak,sedangkan fuli menghasilkan 7 - 18 % minyak etheris dan 20 - 30 % lemak(fuli adalah arie yang berwarna merah tua dan merupakan selaput jala yangmembungkus biji).Daging buah pala dapat digunakan sebagai manisan atau asinan, bijidan fulinya bermanfaat dalam industri pembuatan sosis, makanan kaleng,pengawetan ikan dan lain-lainnya. Disamping itu minyak pala hasilpenyulingan, dapat digunakansebagai bahan baku dalam industri sabun, parfum, obat-obatan dansebagainya. Sementara itu permintaan pasar dunia akan pala setiap tahunterus meningkat, dan tidak kurang dari 60 % kebutuhan pala duniadidatangkan dari Indonesia.Dalam rangka ikut serta meningkatkan devisa negara melalui export nonmigas, memperluas lapangan kerja dan melihat prospek pala yangmenjanjikan harapan baik tersebut, maka sudah waktunya tanaman pala.
 
perlu mendapatkan perhatian dan penanganan untuk dikembangkan secara luas di Propinsi Irian Jaya.Pala Indonesia lebih disukai oleh pasar dunia, karena mempunyai beberapakelebihan di banding pala dari negara lain, kelebihannya antara lain rendemen minyaknya yang tinggi dan memiliki aroma yang khas.
MENGENAL TANAMAN PALA
Pala ( Myristica fragrans Houtt)
 adalah tanaman daerah tropik yang memiliki 200 species, dan seluruhnya tersebar di daerah tropis. Dalam keadaan pertumbuhan yang normal, tanaman pala memiliki mahkota yang rindang, dengan tinggi batang 10 - 18 m. Mahkota pohonnya meruncing keatas, dengan bahagian paling atasnya agak bulat serta ditumbuhi daunan yang rapat. Daunnya berwarna hijau mengkilat, panjangnya 5 - 15 cm, lebar 3- 7 cm dengan panjang tangkai daun 0,7 -1,5 cm.Tanaman pala termasuk golongan tanaman berjenis kelamin tunggal,meskipun terdapat pula tanaman berjenis kelamin ganda. Berumah dua, yangmemiliki perbedaan yang jelas antara pohon betina dan pohon jantan.Tanaman pala betina di tandai dengan pertumbuhan cabangnya secarahorizontal (mendatar), sedangkan tanaman pala jantan di tandai dengan cabang-cabangnya yang mengarah ke atas membuat sudut lancip dengan batangnya. Keterangan: A = Pohon pala betina, yang ditandai dengan pertumbuhan cabangnyasecara horizontal (mendatar).B = Pohon pala jantan, ditandai dengan cabang-cabangnya yang mengarahke atas membuat sudut lancip dengan batangnya.
Di samping tanaman pala jantan dan betina, terdapat pula yang campuran dimana tanaman jantan akan dapat menghasilkan bunga betina,tetapi jarang terjadi tanaman betina berbunga jantan.Tanaman pala memiliki buah berbentuk bulat, berwarna hijau kekuning-kuningan buah ini apabila masak terbelah dua. Garis tengah buah berkisar antara 3 -9 cm, daging buahnya tebal dan asam rasanya. Biji berbentuk lonjong sampai bulat,panjangnya berkisar antara 1,5 - 4,5 cm dengan lebar 1- 2,5 cm. Kulit biji berwarna coklat dan mengkilat pada bagian luarnya. Kernel biji berwarna keputih-putihan, sedangkan fulinya berwarna merah gelap dan kadang-kadang putih kekuning-kuningan dan membungkus biji menyerupai jala.
Myristica fragrans Houtt, Myristica argentea Ware, dan Myristica fattuaHoutt, adalah jenis-jenis pala yang dianggap penting karena bernilaie konomis, sehingga jenis-jenis inilah yang banyak diusahakan. Jenis-jenis pala lainnya yang kurang/tidak bernilai ekonomis sehingga jarang diusahakan, antara lain :
Myristica malabarica Lam, Myristica
specioca Ware,Myristica sucedona 81 dan lain-lainnya.a. Myristica fragrans Houtt.Para petani pala kebanyakan menyebutnya sebagai pala asli, jenis inimerupakan jenis umum yang diusahakan di Indonesia. Penyebarannya yang merata ini disebabkan karena pala yang dihasilkan baik dalam bentuk biji maupun fuli, memiliki mutu yang tinggi, karenanya jenis inilah yang palingbanyak diminta pasar dunia.Dari jenis ini dikenal pula jenis- jenis pala daerah antara lain:- Pala Raja, fulinya cukup tebal dengan biji kecil.- Pala Meraya, buahnya merangkai-rangkai, tetapi jenis ini sudah sangat langka.
–Pala Bui, bentuk bijinya bulat panjang, berasal dari pohon campuran. –Pala Pencuri, kulit biji tidak rata dan fulinya tidak menutup buah. –Pala Holland, dikenal pula dengan nama pala putih karena warna fulinyaputih. Fuli ini akan berubah warnanya menjadi kuning setelah di jemur.b. Myristica argentea Ware.Jenis pala ini banyak dijumpai di Irian Jaya, tinggi pohonnya mencapai 15 mdan dapat tumbuh pada ketinggian daerah 700 m di atas permukaan laut.Selain Irian Jaya, pala jenis ini juga terdapat di Seram dan beberapa daerah di sekitarnya. Fuli dari jenis ini disebut fuli liar, karena kualitasnya yang berbeda serta aroma kurang halus dibandingkan dengan pala jenis Myristica fragransHoutt. Kandungan minyak etheris dari fulinya hanya 6,5%. Pala jenis initerutama dihasilkan menjadi NUT MEG BUTTER. Pala jenis ini termasukyang mendapat pasaran dalam perdagangan.c.
Myristica fattua Houtt. Jenis pala ini di Maluku disebut pala jantan atau pala utan, di Pulau Jawabuahnya sering dipakai sebagai ramuan bahan jamu.d.
Myristica specioga Ware.Banyak dijumpai di pulau Bacan, tidak ekonomis, karenanya tidak banyak diusahakan.e. Myristica sucedona BL.Pala jenis ini sering pula disebut pala Halmahera, tergolong pala eksport.
f. Myristica malabarica  LAM.Pala jenis ini berasal dari Malabar, bijinya lonjong, tidak memiliki aroma,karenanya tidak diperdagangkan.
SYARAT-SYARAT TUMBUH
Tinggi Tempat
Tanaman pala, dapat tumbuh baik pada ketinggian 0 - 700 meter di atas permukaan laut.
Tanah
Untuk dapat tumbuh baik, memerlukan :- Lapisan atas top soil cukup dalam.- Cukup tersedia unsur hara.- Drainasenya baik.- Udara dalam tanah cukup tersedia.Tanaman pala juga akan tumbuh baik pada tanah yang berstruktur pasir sampai lempung dengan kandungan bahan organik tinggi. Pada tanah-tanah yang miskin, tanaman Pala juga dapat tumbuh baik apabila di imbangi dengan pemupukan dan perawatan yang baik.
Iklim
a. Suhu Daerah-daerah penyebaran tanaman pala memiliki suhu yang tidak sama, yakni berkisar antara 18º C -34º C. Tanaman pala akan berkembang dengan baik di daerah tropis, dengan suhu optimum untuk pertumbuhan dan produksi ±20º C sampai 30º C.b. Curah hujan Tanaman pala memerlukan iklim tropis yang panas dengan curah hujan yang tinggi, tanpa adanya masa kering yang nyata. Pada daerah-daerah yang mempunyai kemiringan tajam dan curah hujan tinggi, perlu dibuat teras-teras untuk mempertahankan tingkat kesuburan tanahnya. Curah hujan yang baik bagi pertumbuhan tanaman pala ±2175 mm sampai 3550mm/tahun.c. AnginTanaman pala peka terhadap angin kencang, karenanya tidak sesuai diusahakan pada areal yang terbuka tanpa tanaman pelindung. Angin yang bertiup terlalu kencang, bukan saja menyebabkan penyerbukan tanaman terganggu, malahan buah dan pucuk-pucuk tanaman akan jatuh berguguran.Untuk daerah-daerah yang tiupan anginnya sering keras, penanaman pohon penahan angin ditepi kebun sangat dianjurkan. Namun tanaman pelindung yang ditanam terlalu rapat, dapat menghambat pertumbuhan tanaman pala,karena adanya persaingan dalam mendapatkan unsur hara.
Ketersediaan Air 
Tanaman pala peka terhadap genangan air, oleh karena itu sebaiknya pada areal pertanaman pala dibuat saluran pembuangan air yang baik. Walaupun demikian, untuk bulan-bulan kering, tanaman pala memerlukan air yang  cukup, untuk itu tanah harus mempunyai ketersediaan air (water holdingcapacity) yang cukup. Adanya tanaman penutup tanah dan tanamanpelindung, dapat membantu mengatasi ketersediaan air. Terjadinya genanganair pada pertanaman pala, akan berakibat pertumbuhannya terhambat,bahkan tanaman akan mudah terserang penyakit busuk akar yang dapat memusnahkan tanaman.
Pohon Pelindung
Dalam pengusahaan tanaman pala, tanaman pelindung angin harus mendapatkan perhatian. Kegunaan lain pohon pelindung adalah untuk melindungi tanaman dari sinar matahari yang berlebihan, terutama pada saat tanaman masih muda.Yang perlu diperhatikan, pada waktu tanaman sudah berumur 4 - 5 tahun, tanaman pala sudah memerlukan sinar matahari yang banyak untuk dapat berproduksi. Oleh karenanya penjarangan pohon pelindung harus dilakukan, hal ini juga penting untuk mencegah pertumbuhan yang tidak normal yaitu memanjang keatas, dan mencegah terjadinya persaingan didalam menyerap unsur hara diantara tanaman pala dan tanaman pelindung.Pohon pelindung yang baik adalah pohon yang daunnya tidak terlalu rimbun serta tahan terhadap hempasan angin seperti pohon kelapa, duku, rambutan dan jenis pohon buah-buahan lainnya.
PERBANYAKAN TANAMAN PALA
Umumnya tanaman pala dapat diperbanyak dengan mudah melalui tiga cara:- Perbanyakan dengan biji.- Perbanyakan dengan cangkokan- Perbanyakan dengan okulasi.
A. Perbanyakan Dengan Biji.
Perbanyakan cara ini sebenarnya kurang menguntungkan, karena tanamanbaru yang dihasilkan jarang memiliki sifat-sifat persis sama dengan induknya.Umumnya perbanyakan pala dengan biji akan menghasilkan rata-rata pohonbetina 55% , jantan 40% dan campuran 5%. Komposisi seperti ini jelas tidakakan dapat memberikan keuntungan, karenanya dalam pengusahaan pala,tanaman jantan dan campuran harus dikurangi. Caranya dengan mengetahui
ciri dari pohon jantan, betina maupun campuran. Ciri pohon betina cabangnyatumbuh mendatar/ horizontal, sedang pohon jantan cabangnya membentuksudut lancip terhadap batangnya, sedang pohon campuran adalah pohon jantan yang dapat menghasilkan bunga betina.Apabila terpaksa memperbanyak tanaman pala dengan biji, biji-biji pala yangakan dipergunakan sebagai benih harus berasal dari pohon induk yang baik,dari buah yang telah masak penuh dan segera setelah pemetikan (selambatlambatnya 24 jam penyimpanan) harus disemaikan. Biji pala tersebut haruscukup besarnya, berbentuk agak bulat dan simetris.Pengalaman di pulau Banda menunjukkan, bahwa hasil seleksi biji yangbesar dari sekumpulan buah yang telah dipanen untuk dijadikan bibit, diambildari pohon induk yang letaknya berdekatan dengan pohon yang berbunga jantan, dapat memberikan hasil yang memuaskan.
B. Perbanyakan Dengan Cangkokan.
Prinsipnya sama seperti mencangkok tanaman-tanaman lainnya, tanamanbaru hasil cangkokan akan memiliki sifat-sifat seperti induknya.Pelaksanaannya mudah sekali, sekaligus memanfaatkan cabang-cabangtanaman yang kurang produktif tetapi memungkinkan untuk di cangkok.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih cabang yang akandicangkok- Harus berasal dari pohon induk yang pertumbuhannya baik, rimbun, bebasdari hama dan penyakit, serta produktif.- Umur pohon berkisar antara 12 -15 th.- Cabang harus yang sudah berkayu, tetapi tidak terlalu tua atau muda
Mencangkok sebaiknya dilakukan pada musim hujan, akan tetapi musimkemarau tidaklah merupakan hambatan, asalkan dilakukan penyiraman yangteratur. Cara lain untuk mengatasinya adalah dengan meletakan kalengbekas yang diberi lubang halus, kemudian diisi air dan diikat/digantungkantepat di atas cangkokan.Akar hasil cangkokan akan muncul setelah satu bulan, mula-mula berwarnaputih kemudian akan berubah warna menjadi coklat tua pertanda akarnyasudah kuat dan siap dipindahkan ke pertanaman. Apabila pencangkokandilakukan dengan baik, maka tanaman hasil cangkokan akan cepattumbuhnya dan tahan terhadap perubahan lingkungan setelah dipindahkanke kebun.
C. Perbanyakan Dengan Okulasi.
Perbanyakan cara ini bukan saja akan mempercepat masa produksi, tetapidapat pula mengurangi persentase pohon jantan yang muncul. Untuk batangbawah digunakan jenis pala Myristica
sucedona BL,
sedangkan untuk cabangentrys (mata tunas) diambil dari cabang pohon yang berproduksi tinggimisalnya Myristica fragrans Houtt.Syarat-syarat okulasi:
 –
Besar calon batang atas dan batang bawah (under stump) jangan jauhberbeda.- Umur batang bawah minimal 1 tahun.- Mata tunas (entrys) diambil dari cabang yang lurus, dari pohon yang telahberproduksi.- Satu atau dua minggu sebelum pengambilan cabang entrys, sebagiandaunnya dipangkas untuk merangsang pertumbuhan mata tunas.
 
- Pisau okulasi harus tajam dan bersih.
Cara Menanam
Untuk tanah-tanah yang belum pernah ditanami, pembabatan semak belukar dan penebangan pohon-pohon sebaiknya dilakukan pada musim kemarau,hal ini untuk mencegah cepatnya tumbuh kembali semak belukar.Pengolahan tanah dimaksudkan untuk menggemburkan tanah, menciptakanareal yang beraerasi (peredaran udaranya) baik serta membersihkan akar dan sisa-sisa tanaman. Untuk areal yang miring, harus dibuat teras-terusuntuk mencegah terjadinya erosi.
Lubang dan Jarak Tanam
Lubang tanam harus sudah dipersiapkan 1 bulan sebelum tanam, minimaldengan ukuran 60 X 60 X 60 cm, untuk tanah-tanah yang unsur liatnyabanyak, ukuran lubang tanam boleh dibuat lebih besar lagi misal 1 X 1 meter.Dalam menggali lubang, lapisan tanah bagian atas harus dipisahkan denganlapisan tanah bagian bawah, karena keduanya mempunyai kandunganunsure yang berbeda. Setelah 1 - 2 minggu kemudian tanah galian tadidimasukkan kembali ke dalam lubang. Lapisan tanah bagian bawahdimasukkan terlebih dahulu, baru kemudian lapisan tanah bagian atas yangsudah diberi pupuk kandang/kompos 1 - 2 kaleng. Dua atau tiga minggukemudian, penanaman bibit dapat dilakukan. Jarak antara lubang tanam,pada tanah datar dianjurkan 9 X 10 m dan pada tanah berbukit 9 X 9 m.
Bibit
Bibit yang ditanam adalah yang telah berumur 1 - 2 tahun (bila bibit daribiji/okulasi), bibit yang berasal dari cangkokan segera bisa ditanam setelahakarnya dipandang cukup kuat untuk dipindahkan ke pertanaman.
PEMELIHARAAN
Untuk mencapai hasil yang maksimal dari tanaman yang diusahakan, makapemeliharaan merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan, antaralain dalam hal:- Pohon pelindung, tanaman muda umumnya kurang tahan terhadap panassinar matahari. Oleh karena itu untuk menghindari kerusakan tanaman, perludipersiapkan pohon pelindung yang cukup. Setelah tanaman bertambahbesar, pohon pelindung dapat diperpanjang.- Penyulaman, bibit yang mati atau tidak normal pertumbuhannya harussegera diganti.- Penyiangan, ini harus dilakukan secara teratur, untuk menghindaripersaingan dalam pengambilan unsur hara antara tanaman pala denganrumput atau tumbuhan pengganggu lainnya. Penyiangan ini bisa dimulai 2- 3 bulan setelah penanaman, pucuk dan daun-daun baru telah mulai tumbuh(ini berarti pertumbuhan tanaman telah cukup kuat).- Pemupukan, penambahan unsur hara yang habis terserap oleh tanamanmutlak diperlukan. Hal ini untuk menjamin agar tanaman tumbuh dengan baikdan berproduksi tinggi. Pupuk yang diberikan bisa pupuk organic (kompos,pupuk kandang) dan atau pupuk anorganik (urea, ZA, TSP, KCL, NPK dll).Jenis dan dosisnya disesuaikan dengan kondisi tanaman atau mintalahpetunjuk pada PPL setempat. Cara pemupukannya dibenamkan dalam paritsedalam 2 - 10 cm, melingkari batang tanaman (selebar kanopi).- Pengendalian tanaman pengganggu/gulma, hampir disetiap kebun adagulma yang jika dibiarkan sangat merugikan. Oleh karenanyapertumbuhannya harus dikendalikan. Penggunaan herbisida bisa dilakukan,
 
namun efisiensinya perlu diperhitungkan. Karena rekomendasi penggunaanherbisida (jenis dan dosisnya) di setiap daerah mungkin berbeda, maka untuklebih jelasnya hubungi petugas PPL setempat.
HAMA DAN PENYAKIT
a. Hama-Hama1. Penggerek batang
[Batocera hercules] 
Tanda-tanda serangan berupa terdapatnya lubang gerekan pada batang,dengan diameter 1,5 - 2,0 cm, dari lubang ini keluar serbuk-serbuk kayu.Akibatnya dapat mematikan tanaman pala.Cara pemberantasannya : dengan menginjeksi pestisida sistemik ke dalambatang tanaman (Dimicron 100 EC atau Tamaron 50 EC). Cara lainnyadengan menakik lubang gerekan kemudian membunuh hamanya ataumenutup lubang gerakan dengan kayu.2. Kumbang
 Areoceum foriculatus
Berukuran kecil menyerang buah pala yang telah jatuh, imago menggerekbuah kemudian meletakkan telur di dalamnya, yang selanjutnya akanberkembang menjadi lundi yang dapat menggerek buah secara keseluruhan.Cara pencegahannya, buah yang telah dipetik harus segera dikeringkan.3. RayapSerangannya dimulai dari akar, kemudian pangkal batang dan seterusnyamengikuti batang bagian dalam, sehingga seluruh bagian batang dapatterserang. Tanda khusus yang dapat dilihat, adalah terjadinya bercak hitampada permukaan batang. Bila bercak hitam itu dikupas, maka akan kelihatansarang serta saluran yang dibuat oleh rayap di dalamnya. Serangan rayap ini,
banyak dijumpai pada kebun-kebun yang kurang bersih dari semak dantanggul-tanggul pohon.Cara pencegahannya, dengan menyemprotkan pestisida pada tanah danpangkal batang untuk mencegah naiknya rayap ke batang pohon. Caralainnya adalah dengan menyemprotkan pestisida ke bercak hitam yang telahdibuka, sehingga pestisida akan merembes ke dalam sarang dan saluran-saluran yang dibuat rayap.b. PenyakitPenyakit pecah buah atau terbelah putih, penyakit ini disebabkan olehcendawan Coryneum myristicae yang menyebabkan buah terbelah karenapertumbuhan daging buah terhambat, sehingga tidak dapat mengimbangipertumbuhan fuli dan biji, yang akhirnya akan jatuh sebelum tua.Tanda-tandanya : pada bagian luar daging buah yang berumur 5 - 6 bulan,terdapat bercak-bercak kecil berwarna ungu kecoklatan. Bercak-bercak iniakan bertambah besar dan kemungkinan berubah menjadi hitam. Carapencegahannya; dengan membuat saluran pembuangan air (drainase) yangbaik atau melakukan pengasapan belerang di bawah pohon dengan dosis100 gram belerang/pohon. Buah-buah yang terserang segera dibuang danditanam dalam tanah. Melakukan penyemprotan dengan fungisida.
PANEN
Tanaman pala mulai berbuah pada umur 7 tahun, dan pada umur 10 tahunsudah berproduksi secara menguntungkan. Produksinya akan terusmeningkat dan pada umur 25 tahun mencapai produksi tertinggi. Hal iniberlangsung terus sampai tanaman berumur 60 - 70 tahun.
Dalam setahun tanaman pala dapat di petik dua kali, yang setiap daerahbiasanya waktunya tidak sama. Umumnya buah pala dipanen setelah cukuptua, yang di tandai dengan merekahnya buah, umurnya + 6 bulan sejakberbunga.Cara pemetikannya bisa dengan galah yang ujungnya diberi keranjang, ataulangsung memanjat pohon untuk memungut dan memilih buah yang betul-betul tua. Buah yang telah dipetik, segera diperlakukan sesuai keperluannya,hal ini untuk menghindari serangan hama dan penyakit.Dalam setiap tahun, panen pala dilakukan 2 periode, dimana setiap daerahwaktu pemetikannya tidak sama. Di daerah Fak-Fak misalnya, mengenal 3musim pemetikan yaitu musim barat, musim matahari (kemarau) dan musimTimur.a. Musim Barat : dimulai pada daerah pantai ( + bulan Oktober), dua bulankemudian didaerah pegunungan. Biasanya buah-buah yang dipetik padamusim barat ini Kualitasnya baik.b. Musim Timur : didaerah pantai dimulai bulan Maret, sedang didaerahpegunungan dimulai bulan Juni. Buah yang dipanen pada musim ini kwalitaspala dan fulinya lebih rendah, dibandingkan yang di panen pada musim barat.c. Musim Matahari : adalah musim pemetikan tambahan yang dilakukan diluar musim barat dan musim timur.
PENGOLAHAN
Agar diperoleh mutu hasil yang baik, maka perlu dipetik buah yang benar-benar tua/telah membelah. Buah pala yang telah jatuh ke tanah atau bekasdimakan burung, umumnya merupakan buah yang tua juga, tetapi hasilfulinya tidak dapat diharapkan.
Urut-urutan bagian buah pala dari luar ke dalam terdiri atas:- Kulit buah.- Daging buah.- Fuli (arillus).- Kulit biji (cangkang).- Biji.
PENGOLAHAN PALA DAN FULI
1. Pemisahan biji dari daging buah.2. Pelepasan fuli dari bijinya yang dilakukan dengan hati-hati, dari ujung kearah pangkal, agar diperoleh fuli yang utuh sehingga bermutu tinggi.3. Pengeringan antara pala dan fuli dilakukan secara terpisah.- Pengeringan biji tidak boleh melebihi suhu 45ºC, karena akan diperoleh bijipala yang berkualitas rendah disebabkan mencairnya kandungan lemak, bijikeriput dan berbentuk remah dan aroma biji akan banyak berkurang.- Pengeringan dapat dilakukan dengan penjemuran atau pengasapan.- Pengasapan dilakukan dirumah asap, pada suhu ruangan 35º - 40º C,dilakukan terus menerus selama 10 - 15 hari sampai kadar air biji menjadi 8-10%- Pengeringan fuli lebih sederhana, full disebar di atas tampi/nyiru dan di jemur dibawah sinar matahari sampai kadar airnya menjadi 10 -12%4. Pemisahan biji pala dari cangkangnya.Penyimpanan biji pala kering biasanya masih bercangkang (untukmelindungi dari hama dan penyakit). Cangkang ini dapat dipecah denganmesin pemecah pala atau dipukul dengan pemukul kayu, luka pada biji akanmenurunkan Kualitasnya.
 
5. Fumigasi (pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan gasracun). Untuk biji pala dilakukan 2 kali, yaitu setelah biji dipisahkan daricangkangnya dan setelah pengepakan dalam karung menjelang dieksport.Untuk fuli juga difumigasi 2 kali, yaitu sebelum dilakukan sortasi dansetelah pengepakan menjelang dieksport.
6. Sortasi.
Sortasi biji pala dilakukan menurut: ukuran, warna, keriput/tidak, pecan-basah-lubang/tidak. Pada garis besarnya dibedakan 3 kwalitas biji pala, yangmasing-masing dapat dipisahkan atas beberapa sub kualitas.Kualitas I terkenal dengan kualitas ABCD, berasal dari buah petik yang cukuptua dan permukaan biji licin.Kualitas II atau rimple atau SS, permukaan bijinya berkeriput karena berasaldari buah yang belum cukup tua atau karena mengalami pemanasan lebihdari 45º C.Kualitas III atau BWP (Broken, Warmy, Punky) berasal dari buah yang kurangtua yang dipungut dari tanah, buah yang kurang tua atau buah yangmengalami kerusakan dalam pengolahan.Kualitas ABCD masih dapat dipisahkan atas sub kualitas A, B, C dan Ddengan menggunakan saringan kayu yang mempunyai lubang dengandiameter tertentu. Kualitas rimple/SS, berdasarkan besar kecilnya masihdapat dipisahkan atas sub kualitas R/A dan R/E. Sedang kualitas BWP dapatdibagi atas sub kualitas BWP I dan BWP II.Sortasi biji pala ini dilakukan dengan tangan, dan untuk memperbaiki kualitasumumnya dilakukan berulang kali. Sortasi fuli, dilakukan denganmenggunakan ayakan kawat dan pemilihan dengan tangan. Setelah fulidijemur dan mengalami proses fumigasi I, kemudian disortir menjadi 2
kualitas yakni Gruis I dan Gruis II. Ke dua kualitas ini kemudian disortir lagisesuai permintaan pasar internasional menjadi sub kualitas Gruis I/Amerika,Gruis II/Amerika, Gruis I/Eropa dan Gruis II/Eropa. Selanjutnya masing-masing sub kualitas dimasukkan dalam mesin pemotong mekanis, yangnantinya akan dihasilkan fuli remah (broken). Proses selanjutnya adalahmembersihkan, menapis, mengajak, menghembus full pada waktu jatuh dariayakan sehingga diperoleh fuli siap untuk di bungkus.
PENGOLAHAN MINYAK PALA
Biji pala mengandung minyak lemak (fixed oil) sebanyak 25 - 40 % minyaklemak ini dapat diperoleh dengan cara menggiling dan memeras biji palatersebut. Apabila minyak lemak tidak dikeluarkan lebih dahulu, padapenyulingan akan ikut tersuling dan akan sulit di pisahkan dari minyakpalanya.Setelah biji pala digiling kemudian dimasukkan bejana, dan dilakukanpenyulingan selama +10 - 30 jam. Setelah disaring, minyak ditampung kedalam botol penampung yang digunakan untuk memisahkan air dari minyak,rendemen minyak yang diperoleh berkisar antara 7-16 %. Minyak pala berupacairan yang hampir tidak berwarna/kuning muda, dengan bau khas pala,apabila disimpan akan menyerap oksigen dan menjadi kental. Minyak pala inidieksport ke Singapura, Perancis, Inggris, Nederland dan Amerika Serikat.Standar mutu minyak pala:- Deskripsi : minyak pala adalah minyak yang diperoleh dari penyulingan biji-biji buah tanaman
Myristica fragrans Houtt.
- Jenis mutu : minyak pala digolongkan dalam satu jenis mutu.- Syarat mutu
 
Karakteristik Syarat –Bobot jenis pada 25ºC 0,847 - 0,919 –Index bias pada 25ºC 1,474 -1,497 –Putaran optik pada 25º C +10º - 30º –Kelarutan dalam etanol 90% 1-1 jernih, seterusnya jernih. suhu 25º - 30º –Sisa penguapan contoh 4,8 gr 2,5% sampai 5,2 gr, maks.- Zat-zat asinga. Minyak pelican negatif b. Minyak terpentin negatif c. Minyak lemak negatif d. Alkohol tambahan negative
PENGOLAHAN PALA DESTILASI (destining nutmeg)
Pengolahan pala destilasi sangat sederhana sekali, yakni buah pala yangmasih muda (berumur 2 - 5 bulan) dipetik, dilepaskan daging buahnya,kemudian bijinya dijemur dipanas matahari selama 2 - 3 hari, kemudiandisortir menurut mutunya.Cars lainnya adalah dikeringkan di atas tungku api (diasap) selama +2 hari.Di pasaran dunia terdapat 2 mutu pala destilasi yaitu :- Mutu I kode AZWI.- Mutu II kode ETEZ.Spesifikasi:- Deskripsi : pala destilasi adalah biji pala yang berasal dari buah tanaman
Myristice fragrans
Houtt yang dipetik muda.- Jenis mutu : ada 2 jenis mutu yaitu, Mutu I (AZWI), buah pala tanpa batokyang dikeringkan, umumnya berasal dari buah muda berumur 2 - 2,5 bulan.
Mutu II (ETEZ), buah pala yang dikeringkan, umumnya berasal dari buahmuda berumur 2 - 5 bulan.- Syarat mutuSyarat KarakteristikMutu I Mutu II
 –
Kadar air, % (bobot/bobot) males. 14,0 14,0
 –
Kadar minyak atsiri, (bobot/bobot) min.% 7,5 4
 –
Kadar minyak non atsiri, (bobot/bobot) males.% 10 12
 –
Benda asing, % (bobot/bobot) maks. 0,5 0,5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar