Senin, 14 Oktober 2013

AZOLLA MICROPHYLLA KECIL UKURANYA BESAR MANFAATNYA

AZOLLA MICROPHYLLA KECIL UKURANYA BESAR MANFAATNYA

Sebelum saya mengerti apa dan bagaimana Azolla,awalnya saya budidaya ikan lele,dan ternyata memang benar dengan apa yg saya baca lewat blog2 yg memuat tentang budidaya ikan lele.pakan adalah termasuk faktor utama yg sangat mempengaruhi keuntungan dalam produksi selain faktor pengelolaan kolam dan ikan.
Semakin kita bisa mengurangi ketergantungan dengan pakan(pelet)pabrikan yg semakin hari semakin melambung harganya,tentunya semakin besar peluang keuntungan kita dalam budidaya ikan,misalkan dalam masa produksi kita membutuhkan total pakan 100kg, jika 50kg pakan separuhnya kita dapatkan dari pakan alami yg bisa kita dapatkan dari sekitar kita,tentunya yg protein dan kandungan vitaminya tidak kalah dengan pakan pabrikan,pasti lebih besar peluang keuntungan kita jika di banding 100% produksi kita menggunakan pakan buatan pabrik.setelah saya browsing untuk mencari aneka pakan alternatif untuk lele,dan saya mencoba satu persatu,ternyata adalah AZOLLA MICROPHILLA yang menjadi solusi terbaik bagi saya.
karena Azolla (1)berprotein tinggi,kaya akan vitamin sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan ikan.
                      (2)sangat mudah kita budidayakan.
                      (3)sangat cepat berkembang biak.
hari pertama
  (4)menyehatkan lingkungan sekitar
  (5)dapat digunakan sebagai pakan unggas
  (6)dapat digunakan sebagai pupuk bagi tanaman.
Nah..!!!maka dari itu saya sarankan bagi teman2 yg juga budidaya ikan,unggas dan tanaman,tidak ada salahnya jika mencoba membudidayakan Azolla microphylla agar kita bisa menghemat biaya produksi.
     
hari ke lima

AZOLLA MICROPHYLLA
Apa itu Azolla???
Azolla adalah nama tumbuhan paku-pakuan akuatik yang mengapung di permukaan air. Tumbuhan ini bersimbiosis dengan Anabaena azollae, alga biru hijau (Cyanobacteria) dan Azolla sebagai inangnya atau rumah bagi alga. Alga hidup di rongga yang ada di sisi permukaan bawah daun Azolla. Dalam hubungan saling menguntungkan ini, Anabaena bertugas memfiksasi dan mengasimilasi gas nitrogen dari atmosfer. Nitrogen ini selanjutnya digunakan oleh Azolla untuk membentuk protein. Sedangkan tugas Azolla menyediakan karbon serta lingkungan yang ‘nyaman’ bagi pertumbuhan dan perkembangan alga. Hubungan simbiotik yang unik inilah yang membuat Azolla menjadi tumbuhan yang menakjubkan dengan kualitas nutrisi yang baik.
Azolla memiliki beberapa spesies, antara lain Azolla caroliniana, Azolla filiculoides, Azolla mexicana, Azolla microphylla, Azolla nilotica, Azolla pinnata var. pinnata, Azolla pinnata var. imbricata, Azolla rubra.
Azolla sangat kaya akan protein, asam amino esensial, vitamin (vitamin A, vitamin B12 dan Beta- Carotene), mineral seperti kalsium, fosfor, kalium, zat besi, dan magnesium. Berdasarkan berat keringnya, mengandung 25 – 35% protein, 10 – 15% mineral dan 7 – 10% asam amino, senyawa bioaktif dan biopolymer. Sementara kandungan karbohidrat dan lemak Azolla sangat rendah. Komposisi nutrisinya membuat Azolla sangat efisien dan efektif sebagai pakan ikan, ternak, dan unggas. Ternak dengan mudah dapat mencernanya, karena kandungan protein yang tinggi dan lignin yang rendah.
Percobaan pada hewan ternak penghasil susu, jika pakan dicampur dengan 1.5 – 2 kg Azolla per hari menyebabkan peningkatan produksi susu sebanyak 15%. Peningkatan kuantitas susu tidak saja karena kandungan gizi Azolla saja, sehingga diasumsikan bukan hanya nutrien, tetapi juga ada peningkatan komponen lain seperti karotenoid, biopolymer, probiotik yang ikut meningkatkan produksi susu. Memberi pakan unggas dengan Azolla meningkatkan berat ayam broiler dan meningkatkan produksi telur.
Pada tahun 2002 International Journal of Poultry Science, Bangladesh mencobakan jumlah kandungan Azolla dalam ransum ayam broiler sebanyak 5%, 10%, 15%. Dalam jumlah 5%, sebenarnya ayam tumbuh lebih baik dibanding pakan biasa. Pada 10% dan 15% berat badan hampir sama dengan yang diberi pakan biasa, tetapi lemak di perut unggas agak berkurang.
Azolla juga dapat dijadikan pakan untuk biri-biri, kambing, babi, dan kelinci. Di Cina, budidaya Azolla bersama dengan padi dan ikan meningkatkan produksi beras sebanyak 20% dan ikan sebanyak 30%.

Azolla juga sangat mudah dibudidayakan dan sangat ideal sebagai pupuk hayati (biofertilizer) atau pupuk hijau untuk padi sawah. Permasalahan lahan di sawah adalah bahan organik tanah dan nitrogen seringkali terbatas jumlahnya, sehingga dibutuhkan sumber nitrogen alternatif sebagai suplemen pupuk kimia (sintetis). Salah satu sumber N alternatif yang cocok untuk padi sawah adalah Azolla. Azolla sudah berabad-abad digunakan di Cina, Vietnam dan Filipina sebagai sumber N bagi padi sawah.
Suatu penelitian internasional di mana Indonesia (Batan) ikut terlibat, menghasilkan temuan bahwa Azolla yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae dapat memfiksasi N2-udara sebanyak 70 – 90%. N2 yang ‘ditambang’ oleh Anabaena dan terakumulasi dalam sel daun Azolla ini yang digunakan sebagai sumber N bagi padi sawah. Laju pertumbuhan Azolla dalam sehari 0,355 – 0,390 gram (di laboratorium) dan 0,144 – 0,860 gram per hari (di lapang). Pada umumnya biomassa Azolla maksimum tercapai setelah 14 –28 hari setelah inokulasi. Dari hasil penelitian Batan diketahui bahwa dengan menginokulasikan 200 g Azolla segar per m2 maka setelah 3 minggu, Azolla akan menutupi seluruh permukaan lahan tempat Azolla ditumbuhkan. Dalam kondisi tersebut, dapat dihasilkan 30 – 45 kg N/ha yang setara dengan 100 kg urea, yang notabene adalah pupuk kimia !! Lapisan Azolla di atas permukaan lahan sawah dapat menghemat penggunaan urea sebesar 50 kg urea/ha, kadangkala bila musim sangat baik Azolla dapat menghemat sampai dengan 100 kg urea/ha. Azolla tumbuh dan berkembang lebih baik pada musim penghujan daripada musim kemarau.

kolam azolla microphylla
 Wow…betapa alam dapat memberikan sesuatu yang lebih dibanding yang dapat dilakukan oleh manusia. Nah, jika kita punya kolam atau tangki besar yang tidak terpakai seperti bath tub yang sudah tidak digunakan lagi, sementara kita punya hewan ternak atau hewan peliharaan lain, pikirkanlah untuk ‘beternak’ Azolla. Sekali saja butuh modal untuk membeli, selanjutnya akan tumbuh dan berkembang dengan cepat. Jika tidak punya ternak, tidak salah juga menumbuhkan azolla di kolam atau di pot tanaman kita yang kita beri air. Azolla seperti super sponge, dapat mengambil dan menyimpan air. Azolla juga menjaga tanah tidak ‘terganggu’ saat kita menyiram tanaman dalam pot.
Bagaimana cara memperbanyak Azolla ?
Dari hasil browsing, kira-kira seperti ini: Buatlah stok Azolla dengan bak plastik atau di kolam yang tidak ada ikannya. Semprot stok setiap 3 bulan sekali dengan pupuk P (satu sendok makan SP-36 per liter air). Sebaiknya Sp-36 digerus halus agar mudah larut dalam air. Stok ini digunakan untuk bibit yang akan ditanam di lapang.
Lalu bagaimana cara menggunakan Azolla ?
Setelah bibit Azolla tumbuh dengan baik, tebar Azolla bersamaan atau satu minggu sebelum padi di bibitkan. Setelah lahan penuh dengan Azolla, lahan dibajak agar Azolla terbenam. Selanjutnya dilakukan penaman padi dan Azolla yang tidak terbenam dibiarkan tumbuh. Azolla yang tumbuh di permukaan ini dapat mengambil N yang hanyut dan menguap, selain dapat pula menahan pertumbuhan gulma yang menjadi pesaing padi.
Adapun pembiakan Azolla di kolam bisa dilakukan dengan mempersiapkan lahan tanam persis seperti pengolahan tanah untuk bertanam padi. Bedanya ketebalan tanah kolam dari dasar setidaknya antara 7-10 cm, lalu diberi pupuk dasar N,P dan K, di genangi dengan air dan jangan dibiarkan kering. Bila strain azolla didapat dari lapang jangan di tanam di kolam besar yang terkena sinar matahari langsung. Sebaiknya di adaptasikan dulu di kolam kecil untuk diadaptasikan dengan lingkungan yang baru. Lalu baru ditransplantasikan ke kolam induk.
Seorang petani di Kyushu, Jepang T. Furuno berusaha keras tidak menggunakan pestisida untuk menanam padi. Pekerjaan paling sulit adalah menghilangkan gulma, yang akhirnya memunculkan ide menanam padi digabungkan dengan ternak bebek. Bebek ternyata efektif menunaikan tugas mengendalikan gulma dengan cara mengganggu permukaan tanah. Untuk menyediakan nitrogen, azolla ditumbuhkan dalam sistem ini. Azolla memberikan nitrogen bagi padi dan protein bagi bebek yang bertugas menekan pertumbuhan gulma. Di lain pihak kontribusi bebek bagi azolla adalah memberantas serangga penyerang azolla dan karena bebek selalu bergerak, menyebabkan azolla tumbuh menyebar di luasan perairan tersebut. Ekskreta (kotoran) bebek menjadi suplai fosfor bagi azolla. Akhirnya sekarang kultur padi-bebek (rice-duck-azolla system) diadopsi dan sudah umum diterapkan untuk persawahan padi organik.
International Rice Research Institute (IRRI) di Filipina dan Universite Catholique de Louvain di Belgia telah menyimpan koleksi plasma nutfah azolla hidup. Hingga tahun 1997 koleksi telah mencapai sebanyak 562 aksesi yang meliputi semua species yang dikoleksi dari seluruh dunia. Koleksi dipelihara dalam bentuk kultur ujung tunas (shoot-tip agar cultures), yang ditransfer setiap 3-6 bulan. Di antara koleksi tersebut terdapat jenis yang unik yang tidak dapat diperoleh dari habitat alami karena (i) diperoleh dengan persilangan seksual (79 aksesi), (ii) Anabaena-free, hidup bebas tanpa simbiosis dengan Anabaena (20 aksesi), (iii) azolla yang bersimbiosis dengan alga hijau biru heterologous (6 aksesi), dan mutant (16 aksesi). Untuk mencegah hilangnya aksesi hampir semua azolla koleksi IRRI dibuat duplikatnya di Azolla Research Center, Fujian Academy of Agricultural Science (Fuzhou, Fujian, China).

Bergantung dari sisi mana kita melihatnya, di beberapa wilayah di negara lain yang suhunya lebih hangat, Azolla dianggap sebagai pengganggu. Jika azolla tidak mati maka akan membentuk lapisan tebal seperti selimut atau hamparan permadani yang menutupi permukaan air sehingga menjadi pesaing tumbuhan air yang tumbuh diperairan yang sama. Namun kondisi ini juga dapat menempatkan peran azolla sebagai pengendali larva nyamuk (larvicide) di sawah. Lapisan tebal azolla mengurangi laju difusi oksigen dari udara ke dalam air sehingga membuat larva nyamuk kekurangan oksigen dan tidak sempat menjadi nyamuk dewasa. Mungkin hal ini yang menyebabkan Azolla disebut sebagai paku nyamuk (mosquito fern) selain sebagai paku air (water fern)


  • Info Pemesanan

    • Kami melayani pengiriman bibit azolla Microphylia untuk pakan ternak / ikan atau dapat digunakan di persawahan sebagai pupuk alami. Atau untuk akademisi yang ingin melakukan penelitian tentang azolla microphylla.
      Dengan Bibit Azolla, Anda seakan memiliki pabrik pakan alternatif & pupuk GRATIS.
      Kami menerima order Bibit Azolla microphylla yang bisa anda budidayakan di daerah anda. Azolla kami paketkan dan kami kirimkan ke daerah anda menggunakan ekspedisi atau menggunakan jasa pengiriman barang.
      Bibit Azolla Microphylla dengan harga Rp 20.000 / 1paket (1kg ), belum termasuk ongkos kirim. 
    • Melayani pengiriman ke seluruh Indonesia.

Sabtu, 12 Oktober 2013

PERANGKAT ALAT UJI PUPUK



Perangkat Alat Uji Pupuk 
LATAR BELAKANG

Kesulitan dan kendala yang dihadapi petani di Indonesia seperti tidak ada habisnya. Mulai dari musim yang kadang tidak bersahabat sampai kelangkaan pupuk yang cukup memprihatinkan kita semua. Bahkan akhir-akhir ini impor beras yang jutaan ton lebih membuat lebih terpuruknya petani kita.
Dan dalam situasi kelangkaan pupuk yang membuat harga pupuk menjadi hampir tak terjangkau ini, ternyata masih ada orang yang memanfaatkannya untuk keuntungan pribadi dengan membuat dan mengedarkan pupuk palsu.
Keadaan ini semakin diperparah oleh ketidak mampuan petani untuk mendeteksi adanya pupuk palsu yang dibelinya sebelum hasil panennya telah nyata-nyata gagal total.
Atas dasar hal-hal diatas itulah maka dikembangkan suatu cara uji pupuk yang sederhana dari segi peralatan, cara penggunaannya serta harga, namun mampu mendeteksi kualitas pupuk umumnya serta pupuk palsu khususnya.
 

Gambar 1.  Perangkat Alat Uji Pupuk



PRINSIP KERJA PENGUJIAN

Pada dasarnya cara uji pupuk adalah cara kolorimetri mengacu pada pedoman Standard Nasional Indonesia yang meliputi jenis-jenis pupuk antara lain: Pupuk Tripel Phospat, NPK, KCL, Urea, amonium phospat dan lain-lainnya.
Adapun jenis unsur hara pupuk yang dapat diuji menggunakan alat ini  meliputi:
§               Unsur Nitrogen (N):
Dengan destruksi contoh pupuk menggunakan asam kuat, akan dihasilkan senyawa garam amonium, kemudian dilakukan pengembangan warna dengan Nesslerisasi langsung dalam suasana basa dan akan diperoleh kompleks bewarna kuning dengan ketajaman warna sebanding dengan kandungan Nitrogen dalam contoh.
§               Unsur Phospor (P)
Kandungan phosfat dalam contoh pupuk dapat ditetapkan berdasarkan reaksinya dengan Amonium molbdovanadat membentuk kompleks berwarna kuning dengan ketajaman warna yang sebanding dengan kandungan phosfatnya.
§               Unsur Kalium (K)
Unsur Khlorida dari KCl dalam pupuk bereaksi dengan  senyawa Argentum membentuk senyawa yang berupa endapan putih bersifat stabil dengan ketajaman warna sebanding dengan kandungan Kalium dalam contoh.

BAGIAN-BAGIAN DARI ALAT

Adapun bagian-bagian dari alat uji pupuk sederhana antara lain:
1.      Tombol ON/OFF
2.      Tuas pengatur nol
3.      Tempat contoh
4.      Tombol pemilih jenis uji
5.      Peraga digital hasil  uji
6.      Cek Baterai

SPESIFIKASI ALAT UJI PUPUK

Prinsip analisis                :  Kolorimetri           
Jangka uji                       :  N: 0 – 40  %                
                                          P: 0 – 35 %
                                          K: 0 – 25 %
Keluaran                         :  Nilai absorban dalam peraga digital
Sumber tenaga Batery    :  2 X 9 Volt
Dimensi                          :  (5 X 14 X 17) cm
Jumlah contoh                :  0,1 – 0,2 gr
 Kemasan                       :  (10 X 30 X 40) cm

Catatan:
·        Harga sudah termasuk pereaksi untuk 100 kali uji
·        Garansi 6 bulan
·        Pelatihan dan jaminan ketersediaan pereaksi 



PETUNJUK TEKNIS

1.      Cek battery
      
      Keterangan:
1.      Tutup tempat Battery
2.      Tombol merah untuk cek battery

¨      Perhatikan gambar, lokasi battery berada di samping kiri alat.
¨      Tekan tombol warna merah sambil diamati kedua lampu disebelah atas kiri alat. Bila lampu merah menyala berarti battery harus diganti, sebaliknya bila lampu hijau yang nyala berarti battery masih baik.
¨      Untuk battery peraga digital, bila sudah waktunya ganti akan terlihat gambar battery kecil pada kiri bawah layar peraga digital tersebut.

2.      Mengganti battery
     
     
      Keterangan:
A.     Tempat battery
Pada gambar diatas yaitu pada posisi samping kiri  alat terlihat tutup battery dan bila sekrup dilepas kemudian  tutup ditarik  maka akan keluar dua battery dan langsung bisa diganti dengan battery yang baru.


3.      Atur angka nol
       
    
Keterangan:
A.     Tombol atur nol halus
B.      Tombol atur nol kasar
Pada dasarnya alat ini sudah diset nilai nol (menggunakan tombol atur nol). Namun bila terjadi set nilai nol menggunakan tombol atur nol tidak berhasil maka set nol bisa dibantu dengan tombol yang berada disamping kanan alat bagian bawah sendiri yang sengaja dibuat agak tersembunyi karena sangat jarang dipakai.



DAFTAR KELENGKAPAN ALAT UJI PUPUK/NPK METER


NO
NAMA ALAT
JUMLAH
PENGGUNAAN
Tas besar
1
NPKmeter
1 unit
Untuk mengukur kadar unsur N, P dan K
2
Tutup tempat contoh
1 buah
Untuk menutup contoh dalam NPKmeter
3
Labu takar,  50 ml
2 buah
Untuk menampung larutan contoh  
4
Gelas ukur,  10 ml
3 buah
Untuk tempat pengembangan warna larutan
5
Kuvet, 8 ml
4 buah
Tempat larutan contoh yang sudah berwarna
6
Botol pereaksi 3 Nessler, 30 ml
1 buah
Larutan pengembang  warna Nitrogen
7
Botol pereaksi  3 Amolvan 30 ml
2 buah
Larutan pengembang  warna phosfor
9
Botol pereaksi 2 Argentum
1 buah
Pengembangan warna  / pengendapan
10
Botol pereaksi 4 Soda,  10 ml
1 buah
Membuat suasanan basa
11
Penggerus porselin
1 buah
Penggerus contoh pupuk sampai 80 mesh
12
Mortar porselin
1 buah
Tempat penghalusnan contoh pupuk
13
Sendok penakar contoh,  0,1 gr
2 buah
Menakar contoh sampai penuh, lalu diperes
14
Pipet  karet
5 buah
Untuk menakar 0 – 10 tetes pereaksi
15
Pipet ukur,  1 ml
1 buah
Untuk menakar larutan contoh antara 0 – 0,5 ml
16
Lampu spiritus
1 set
Untuk memanaskan contoh dalam tabung reaksi, diatas lampu spiritus menggunakan penjepi kayu
17
Leaflet NPKmeter
1 lembar
Sosialisasi tentang NPKmeter
18
Petunjuk kerja uji Phosfat total
1 set
Pedoman pemeriksaan phosfat total
19
Petunjuk kerja uji Phosfat yang larut dalam asam sitrat
1 set
Pedoman pemeriksaan phosfat larut asam sitrat
20
Petunjuk kerja uji Nitrogen
1 set
Pedoman pemeriksaan unsur nitrogen
20
Petunjuk kerja uji Kalium
1 set
Pedoman pemeriksaan unsur nitrogen
21
Kurva kalibrasi uji Phosfat
1 set
Kalibrasi dan perhitungan Phosfat
22
Kurva kalibrasi uji Nitrogen
1 set
Kalibrasi dan perhitungan Nitrogen
22
Kurva kalibrasi uji Kalium
1 set
Kalibrasi dan perhitungan Kalium
23
Daftar kelengkapan alat NPKmeter
1 set
Check list
Tas kecil
1
Tabung reaksi, 20 ml
2 buah
Untuk melarutkan contoh dengan pemanasan
2
Penjepit kayu
2 buah
Untuk menjepit tabung reaksi saat pemanasan
3
Botol Aqua (AMDK)

Untuk melarutkan contoh atau mengencerkan dan mencuci alat gelas.
4
Botol pereaksi 1 Asitrat
500 ml
Larutan asam sitrat 2 % utk melarutkan phosfat
5
Botol pereaksi 1 Asnitrat
50 ml
Untuk melarutkan unsur phosfat total
6
Botol pereaksi 1 Asulsilat
250 ml
Untuk melarutkan unsur Nitrogen
7
Botol pereaksi  2 Asklorida
50 ml
Untuk melarutkan unsur phosfat total
8
Kantong plastik pereaksi Asitrat
10 x 10 gr
Membuat sendiri larutan asam sitrat 2 % (setiap kantong dilarutkan dalam botol pereaksi asitrat dan diisi air Aqua sampai penuh)
9
Kantong plastik pereaksi 2 Tio
20 gr
Membantu melarutan unsur Nitrogen
10
Adaptor 9 Volt
1 buah
Untuk mengganti baterai dengan PLN
11
Corong gelas
1 buah
Memindahkan larutan kedalam labu takar



PROSEDUR PENETAPAN KANDUNGAN PHOSFOR
YANG LARUT DALAM ASAM SITRAT

1)      TUJUAN       : Untuk  menetapkan  kadar Fosfor yang larut asam sitrat 2% sebagai P2O5
2)      ACUAN         : SNI. 02 – 3776 – 1995
3)      PROSEDUR :
(a)         Prinsip:
Kadar P2O5 ditentukan secara Kolorimetri, Orto Fosfat yang terlarut
direaksikan dengan Amonium Molibdovanadat membentuk senyawa kompleks Molibdovanadat Phosphoric acid berwarna kuning.

(b)         Pereaksi:
·        Pereaksi 1. Asitrat (Larutan Asam Sitrat 2 %).
·        Pereaksi 3 Amolvan  (Amonium Molibdovanadat)
·        Air  Minum Dalam Kemasan (AMDK)

(c)          Peralatan:
-         Sendok penakar
-         Lumpang porselin
-         Labu takar 50 ml
-         Gelas ukur 10 ml
-         Pipet Ukur 1 ml
-         NPK meter

4)      CARA KERJA:
(a)         Penyiapan larutan contoh.
         Ditakar satu sendok penuh contoh halus (lolos mesh 80) dan diperes, dimasukkan ke dalam lumpang, tambahkan sedikit demi sedikit Pereaksi 1 Asitrat  sambil digerus, lalu dituangkan  kedalam labu ukur 50 ml, dibilas beberapa kali  sampai lumpang bersih.
         Ditambahkan dengan larutan pereaksi 1 Asitrat hingga tanda garis 50 ml, dikocok selama   3 menit. Didiamkan sampai bagian atas jernih atau disaring dengan kertas saring.
(b)         Dengan menggunakan pipet ukur,  pipet 0,5 ml larutan contoh ke dalam gelas ukur 10 ml.
(c)          Ditambahkan dengan 5 ml air AMDK, lalu tambahkan 10 tetes  pereaksi 3 Amolvan, kemudian encerkan dengan air AMDK  hingga tanda garis (10 ml) dan dikocok.
(d)         Larutan Blanko: 
-     Teteskan 10  tetes  larutan pereaksi 1  Asitrat ke dalam gelas ukur 10 ml.
-     Ditambahkan dengan 5 ml air AMDK, lalu tambahkan 10 tetes  pereaksi 3 Amolvan, kemudian ditambahkan dengan air AMDK hingga tanda garis (10 ml) dan dikocok.

(e)         Penggunaan NPK meter:
(1.)    Siapkan kurva kalibrasi phosfor  yang larut dalam asam sitrat
(2.)    Tombol ON/OFF di ON kan
(3.)    Tuangkan larutan blanko kedalam kuvet, kemudian dimasukkan  kedalam tempat contoh dan ditutup.
(4.)    Tombol Atur NOL diatur sehingga peraga digital menunjukkan angka 00.0.
(5.)    Kuvet blanko diganti dengan kuvet lain yang telah diisi dengan  contoh.
(6.)    Setelah ditutup, catat angka yang muncul pada peraga digital.
(7.)    Lakukan juga untuk contoh lainnya.

5)      PERHITUNGAN:
Kadar Phosfor  yang larut Asam Sitrat 2 %
sebagai P2O5, (%) ---------àlihat pada kurva kalibrasi


PROSEDUR PENETAPAN KANDUNGAN PHOSFOR TOTAL

1)      TUJUAN       :  Untuk  menetapkan  kadar Fosfor total sebagai P2O5
2)      ACUAN         :  SNI. 02 – 2803 – 2000
3)      PROSEDUR :
(a)         Prinsip:
Kadar P2O5 ditentukan secara Kolorimetri, Orto Fosfat yang terlarut direaksikan dengan Amonium Molibdovanadat membentuk senyawa kompleks Molibdovanadat Phosphoric acid berwarna kuning.
(b)         Pereaksi:
-         Pereaksi 1 Asklorida (Asam khlorida)
-         Pereaksi 2 Asnitrat (Asam nitrat)
-         Pereaksi 3 Amolvan  (Amonium Molibdovanadat)
-         Air  Minum Dalam Kemasan (AMDK)
(c)          Peralatan    :
-         Sendok penakar
-         Lumpang porselin
-         Labu takar 50 ml
-         Gelas ukur 10 ml
-         Pipet Ukur 1 ml
-         NPK meter

4)      CARA KERJA:
Penyiapan larutan contoh.
(a)   Diambil satu sendok penakar contoh yang sudah halus (lolos mesh 80),  lalu diperes, kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditambahkan dengan 1 ml  pereaksi 2 asnitrat  dan  10 tetes pereaksi 1Asklorida.
(b)   Panaskan diatas lampu spritus hingga timbul asap putih dan hampir kering.
(c)    Dinginkan, lalu masukkan ke dalam labu ukur 50 ml, dibilas dengan air 2 – 3 kali.
(d)   Ditambahkan air AMDK sampai tanda garis 50 dan dikocok sampai merata.
(e)   Lalu dibiarkan sampai larutan menjadi jernih atau disaring dengan kerta saring.
(f)     Pipet 0,5 ml larutan contoh ke dalam gelas ukur 10 ml.
(g)   Ditambahkan dengan 5 ml air AMDK, lalu tambahkan 10 tetes  pereaksi 3 Amolvan, kemudian encerkan dengan air AMDK  hingga tanda garis (10 ml) dan dikocok.
(h)   Larutan Blanko: Ditambahkan dengan 5 ml air AMDK kedalam gelas ukur 10 ml, lalu tambahkan 10 tetes pereaksi 3 Amolvan, kemudian ditambahkan dengan air AMDK hingga tanda garis (10 ml) dan dikocok.
(i)     Penggunaan NPK meter:
(1.)    Siapkan kurva kalibrasi untuk phosfor total.
(2.)    Tombol ON/OFF di ON kan.
(3.)    Tuangkan larutan blanko kedalam kuvet, kemudian dimasukkan     kedalam tempat contoh dan ditutup.
(4.)    Tombol Atur NOL diatur sehingga peraga digital menunjukkan   angka 00.0.
(5.)    Kuvet blanko diganti dengan kuvet lain yang telah diisi dengan Contoh.
(6.)    Setelah ditutup, catat angka yang muncul pada peraga digital.
(7.)    Lakukan juga untuk contoh lainnya.

5)      PERHITUNGAN:
Kadar Phosfor total  sebagai P2O5, (%) =
Pembacaan  X  faktor   = ……… P2O5 (%)



PROSEDUR PENETAPAN KANDUNGAN NITROGEN TOTAL

1)      TUJUAN       :     Untuk  menetapkan  kadar Nitrogen total dalam contoh pupuk
2)      ACUAN         :     SNI. 02 – 2803 – 2000
3)      PROSEDUR :
(a)   Prinsip:
      Nitrogen dalam contoh dihidrolisis dengan campuran Asam Sulfat asam salisilat membentuk senyawa Amonium Sulfat Salisilat yang pada suasana basa membentuk kompleks berwarna kuning sampai kuning tua dengan pereaksi Nessler. 
Pereaksi:
-         Pereaksi 1 Asulsilat  (Larutan Asam Sulfat – Salisilat)
-         Pereaksi 2 TIO (Natrium Tio Sulfat, Na2S2O3. 5 H2O)
-         Pereaksi 3 Nessler
-         Pereaksi 4 Soda  (Larutan Narium Hidroksida,  NaOH 40 %)
-         Air AMDK.
(b)   Peralatan:
-         Sendok penakar
-         Labu Ukur 50 ml
-         Pipet ukur 1  ml
-         Tabung reaksi
-         Gelas ukur 10 ml
-         Lumpang Porselen
-          
4)      CARA KERJA:
(a)   Diambil satu sendok penakar contoh yang telah dihaluskan diperes, lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
(b)   Tambahkan 5 ml pereaksi 1 Asulsilat digoyang hingga merata dan biarkan semalam.
(c)    Esoknya tambahkan dua butir pereaksi Tio, kemudian dipanaskan pada suhu rendah hingga gelembung habis. Naikkan suhu selama 30 menit kemudian dibiarkan dingin.
(d)   Setelah dingin, ditambahkan 5 ml air AMDK, dipindahkan ke dalam labu takar 50 ml (dibilas 2-3 kali), dikocok dan ditambahkan air AMDK lagi sampai tanda garis 50 ml, biarkan sampai larutan jernih. (disebut larutan A)
(e)   Ambil  1  ml larutan A, dimasukkan kedalam gelas ukur 10 ml, ditambahkan air sampai tepat 10 ml. (disebut larutan B)
(f)     Ambil 1 ml larutan B, dimasukkan kedalam gelas ukur 10 ml, ditambahkan air sampai 5 ml,  lalu ditambahkan satu tetes pereaksi 4  soda dan dikocok.
(g)   Ditambahkan 2 tetes pereaksi Nessler, dan ditambahkan air AMDK sampai tanda garis  10 ml kemudian dikocok.
(h)   Lakukan pengerjaan f – h namun tanpa larutan contoh sebagai larutan Blanko.
(i)     Penggunaan NPK meter:
(1.)    Siapkan kurva kalibrasi Nitrogen.
(2.)    Tekan tombol ON/OFF
(3.)    Tuangkan larutan blanko kedalam kuvet, kemudian dimasukkan     kedalam tempat contoh dan ditutup.
(4.)    Tombol Atur NOL diatur sehingga peraga digital menunjukkan   angka 00.0.
(5.)    Kuvet blanko diganti dengan kuvet lain yang telah diisi dengan  contoh.
(6.)    Setelah ditutup, catat angka yang muncul pada peraga digital.
(7.)    Lakukan juga untuk contoh lainnya.

5)      PERHITUNGAN:
Kadar Nitrogen  Total, (%) =
Lihat pada  rumus pada kurva kalibrasi


PROSEDUR PENETAPAN KANDUNGAN KALIUM

1)      TUJUAN             :     Untuk  menetapkan  kadar Kalium  yang berasal dari KCl
2)      ACUAN               :     SNI. 02 – 3776 – 1995
3)      PROSEDUR       :
(a)   Prinsip:
      Kadar K  ditentukan secara Kolorimetri, Kalium yang terlarut direaksikan dengan pereaksi Ag Nitrat akan membentuk senyawa AgCl yang berupa endapan putih yang stabil.
(b)   Pereaksi:
-         Pereaksi 2 Argentum
-         Air  suling
(c)    Peralatan:
-         Sendok penakar
-         Lumpang porseli
-         Labu takar 50 ml
-         Gelas ukur 10 ml
-         Pipet Ukur 1 ml
-         NPK meter

4)      CARA KERJA   :
(a)         Penyiapan larutan contoh.
         Ditakar satu sendok penuh contoh halus (lolos mesh 80) dan diperes, dimasukkan ke dalam lumpang, tambahkan sedikit demi sedikit air suling  sambil digerus, lalu dituangkan  kedalam labu ukur 50 ml, dibilas beberapa kali  sampai lumpang bersih.
         Ditambahkan dengan air suling hingga tanda garis 50 ml, dikocok selama   3 menit. Didiamkan sampai bagian atas jernih.
(b)         Dengan menggunakan pipet ukur,  pipet 0,5 ml larutan contoh ke dalam gelas ukur 10 ml.
(c)          Ditambahkan dengan 4 tetes  pereaksi Argentum, kemudian encerkan dengan Air suling hingga tanda garis (10 ml) dan dikocok.
(d)         Larutan Blanko: 
         Ditambahkan dengan 5 ml Air suling, lalu tambahkan 4 tetes  pereaksi Argentum, kemudian ditambahkan dengan Air suling hingga tanda garis (10 ml) dan dikocok.
(e)         Penggunaan NPK meter:
(1.)    Siapkan kurva kalibrasi Kalium.
(2.)    Tekan tombol ON/OFF.
(3.)    Tuangkan larutan blanko kedalam kuvet, kemudian dimasukkan     kedalam tempat contoh dan ditutup.
(4.)    Tombol Atur NOL diatur sehingga peraga digital menunjukkan   angka 00.0.
(5.)    Kuvet blanko diganti dengan kuvet lain yang telah diisi dengan contoh.
(6.)    Setelah ditutup, catat angka yang muncul pada peraga digital.
(7.)    Lakukan juga untuk contoh lainnya.

6)      PERHITUNGAN:
Kadar Kalium  K (%) ------à lihat pada kurva kalibrasi